/ 10:53 PM /
Masturbasi merupakan fantasi seks yang dilakukan pada diri sendiri. Kebiasaan tersebut sering kali dilakukan berlebihan. Normalnya masturbasi yang dianjurkan hanya dilakukan 2-3 kali dalam seminggu atau 12 kali dalam sebulan. Apabila anda melakukan lebih dari jumlah tersebut maka anda harus sadar karena bisa menjadi berbahaya bagi diri anda sendiri.
Masturbasi dengan jumlah normal seperti itu atau 12 kali dalam sebulan juga bisa mencegah kanker prostat. Melakukan masturbasi dengan jumlah normal bisa mengeluarkan zat-zat karsinogenik yang bisa membahayakan kelenjar prostat pria.
Masturbasi adalah kegiatan seksual yang normal dan sehat. Namun jika dilakukan secara berlebihan tentu saja bisa menimbulkan bahaya bagi diri orang tersebut.
Orang yang melakukan masturbasi terlalu sering bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam hal psikologis dan fisiologis. Frekuensi masrturbasi yang dilakukan tergantung dari usia hidupnya. Orang yang berusia 16 tahun pasti akan melakukan masturbasi lebih sering dibandingkan orang yang sudah berusia 40 tahun.
Saat sedang masturbasi maka suhu internal tubuh akan meningkat, sehingga suhu dalam tubuh akan lebih tinggi dibandingkan suhu luar. Karenanya seseorang akan merasa lebih panas atau kadang-kadang berkeringat setelah melakukan masturbasi.
Seringnya melakukan masturbasi akan merangsang fungsi saraf parasimpatik yang memproduksi hormon seks seperti asetilkolin, dopamin dan serotonin. Ketidaknormalan tingginya hormon seks ini menyebabkan otak dan kelenjar adrenal menghasilkan performa yang berlebihan dalam mengkonversi dopamin-norepinefrin-epinefrin. Dengan begitu terjadi perubahan besar zat-zat kimia di dalam tubuh.
Masalah tidak akan muncul jika terjadi keseimbangan. Tapi jika terjadi ketidakseimbangan zat dalam tubuh maka ada kemungkinan beberapa gejala bisa saja muncul. Hal ini karena masturbasi terjadi secara berulang-ulang.
Seperti dikutip dari Steadyhealth, Jumat (12/3/2010) menunjukkan bahwa ada orang-orang yang selama masturbasi mengalami beberapa masalah dengan konsentrasi dan memori, hal ini kemungkinan akibat kelebihan asetilkolin. Selain itu terlalu sering masturbasi juga bisa mengeringkan saraf motorik, saraf otot-akhiran dan jaringan asetilkolin.
Gejala yang muncul jika terlalu sering melakukan masturbasi atau sering disebut kelelahan seksual yaitu gangguan fungsi sistem saraf termasuk impotensi dan disfungsi ereksi serta kebocoran mani. Hal ini menyebabkan sperma atau cairan keluar dari penis tanpa adanya ereksi yang menyertai. Hal tersebut tentu saja bisa menimbulkan masalah psikologis.
Kebocoran mani adalah suatu tanda yang menunjukkan adanya gangguan pada saraf parasimpatik yang menjaga katup ejakulasi agar tetap tertutup dan mengatur ereksi, saraf ini bisa melemah jika terlalu sering melakukan masturbasi. Dengan melemahnya saraf tersebut, maka tentu saja akan menjadi masalah pada ereksinya. Selain itu, masturbasi ini umumnya menimbulkan rasa ketagihan atau kecanduan.
Masturbasi dianggap bermasalah jika membuat kualitas hidup dari orang tersebut menurun seperti mempengaruhi pekerjaan, sekolah atau kehidupan sosialnya.
Peneliti mengatakan silakan saja melakukan masturbasi asalkan takarannya tidak berlebihan. (detik)
Masturbasi dengan jumlah normal seperti itu atau 12 kali dalam sebulan juga bisa mencegah kanker prostat. Melakukan masturbasi dengan jumlah normal bisa mengeluarkan zat-zat karsinogenik yang bisa membahayakan kelenjar prostat pria.
Masturbasi adalah kegiatan seksual yang normal dan sehat. Namun jika dilakukan secara berlebihan tentu saja bisa menimbulkan bahaya bagi diri orang tersebut.
Orang yang melakukan masturbasi terlalu sering bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam hal psikologis dan fisiologis. Frekuensi masrturbasi yang dilakukan tergantung dari usia hidupnya. Orang yang berusia 16 tahun pasti akan melakukan masturbasi lebih sering dibandingkan orang yang sudah berusia 40 tahun.
Saat sedang masturbasi maka suhu internal tubuh akan meningkat, sehingga suhu dalam tubuh akan lebih tinggi dibandingkan suhu luar. Karenanya seseorang akan merasa lebih panas atau kadang-kadang berkeringat setelah melakukan masturbasi.
Seringnya melakukan masturbasi akan merangsang fungsi saraf parasimpatik yang memproduksi hormon seks seperti asetilkolin, dopamin dan serotonin. Ketidaknormalan tingginya hormon seks ini menyebabkan otak dan kelenjar adrenal menghasilkan performa yang berlebihan dalam mengkonversi dopamin-norepinefrin-epinefrin. Dengan begitu terjadi perubahan besar zat-zat kimia di dalam tubuh.
Masalah tidak akan muncul jika terjadi keseimbangan. Tapi jika terjadi ketidakseimbangan zat dalam tubuh maka ada kemungkinan beberapa gejala bisa saja muncul. Hal ini karena masturbasi terjadi secara berulang-ulang.
Seperti dikutip dari Steadyhealth, Jumat (12/3/2010) menunjukkan bahwa ada orang-orang yang selama masturbasi mengalami beberapa masalah dengan konsentrasi dan memori, hal ini kemungkinan akibat kelebihan asetilkolin. Selain itu terlalu sering masturbasi juga bisa mengeringkan saraf motorik, saraf otot-akhiran dan jaringan asetilkolin.
Gejala yang muncul jika terlalu sering melakukan masturbasi atau sering disebut kelelahan seksual yaitu gangguan fungsi sistem saraf termasuk impotensi dan disfungsi ereksi serta kebocoran mani. Hal ini menyebabkan sperma atau cairan keluar dari penis tanpa adanya ereksi yang menyertai. Hal tersebut tentu saja bisa menimbulkan masalah psikologis.
Kebocoran mani adalah suatu tanda yang menunjukkan adanya gangguan pada saraf parasimpatik yang menjaga katup ejakulasi agar tetap tertutup dan mengatur ereksi, saraf ini bisa melemah jika terlalu sering melakukan masturbasi. Dengan melemahnya saraf tersebut, maka tentu saja akan menjadi masalah pada ereksinya. Selain itu, masturbasi ini umumnya menimbulkan rasa ketagihan atau kecanduan.
Masturbasi dianggap bermasalah jika membuat kualitas hidup dari orang tersebut menurun seperti mempengaruhi pekerjaan, sekolah atau kehidupan sosialnya.
Peneliti mengatakan silakan saja melakukan masturbasi asalkan takarannya tidak berlebihan. (detik)
Warehouse
10 Fakta Unik Seputar Seks
5 Alasan Anda Perlu Lebih Sering Berciuman
7 Fakta Seks yang Belum Anda Tahu
7 Tips Tingkatkan Sperma
8 Posisi Sex Teratai - Kama Sutra
Apakah Anda Telah Tertawa Setelah Melakukan Hubungan Seks
Awas Tiga Posisi Seks Ini Beresiko
Bagaimana Kolesterol Mengganggu Kehidupan Seks Anda
Batasi Masturbasi Anda Karena Berbahaya
Bisikan Lembut Dapat Pertahankan Cinta Anda
Daftar Istilah Bahasa Sex Gaul Dunia Maya
Dengan Hanya Mengobrol Perempuan Dapat Terangsang
Fakta Seks dan Kesehatan Jantung Anda
Fakta tentang Miss V
Fantasi Seks Di Umum Bagi Perempuan
Fenomena Yang Terjadi di Otak Saat Orgasme
G-Spot Ada atau Tidak
Istilah-istilah Sex Patut Anda Ketahui
Jenis Tipe Seks
Keinginan Perempuan Saat Bercinta
Keperkasaan Seks Pada Pria
Kesalahan Pria saat di Ranjang
Lagi 10 Kesalahan Pria Saat Bercinta
Laki-Laki Lebih Cepat Mengatakan Cintanya
Macam-Macam Kelainan Seks
Manfaat Olahraga Untuk Kepuasan Sex
Manfaat Seks Bagi Laki-laki
Memahami Kesehatan Seksual
Page 1
Penetrasi tak slalu bikin wanita orgasme
Pria Lebih Romantis di Usia 50 ke Atas
Sekilas Aprodisiak dan An-aprodisiak
Seks Berdasarkan Shio
Situasi dan Keinginan Bercinta Seks Perempuan
Tanda-tanda Perempuan Orgasme
Teknik Ngorek Dan Nyodok GSPOT
Tips agar Wanita Mudah Mencapai O
Tips Cara Mencukur Rambut Vagina Cewek
Tips Menghindari Bahaya Seks Dalam Air
Titik Rangsang Perempuan
Trik Menjilat V
Trik Menjilat V Part II
Ukuran Penis dan Performa Bercinta
Zona Erogen